Males rasanya mau nulis. Setiap hendak ku torehkan penaku dadaku sesak dan Lemas seluruh tubuhku. Apa jangan jangan ada setan ciptaan Tuhan yang sengaja diciptakan untuk mengganggu orang yang hendak menulis. Selalu ada alasan tak jelas mengapa niatanku menulis justru hilang saat keinginanku menggebu untuk menulis.
Banyak sekali alasan yang terbentuk dengan sendirinya untuk membenarkan ketidak menulisanku. Dari mulai merasa malas, lelah, sumpek dan pada akhirnya muncul rasa minder takut kalau kalau tulisanku tak layak untuk dibaca.
Akh... padahal aku hidup di tengah komunitas yang beranggapan bahwa tingkat intelektual seseorang diukur oleh seberapa banyak tulisan yang saya hasilkan. Sempet bikin blog trus nulis 2 tulisan. Tapi apa bisa hal seperti menuliz itu muncul cuma dikarenakan lingkungan sekitarku. Sebagai catatan saya ini seorang sangunis. Sanguinis merupakan istilah keperibadian dalam paikologi yang intinya menunjukan bahwa saya adalah pribadi yang suka tampil sebagai orang yang "paling" dikomunitasnya.
Beban lho kalau keinginan menulis itu muncul cuma dikarenakan ingin dilihat dan diakuin orang. Saya seperti bukan diri saya sendiri.
Walaupun memang menulis itu akan menjadi hal yang nisacaya bagi kehidupan manusia. Simplenya gimana nanti saya bisa menulis wasiat yang baik bagi keturunan saya kalau dari sekarang tidak pernah melatih diri untuk menulis.
Budaya ujar dalam diriku kuat terasa. Kalau lagi berbicara rasanaya tak mau berhenti, tetapi kalau nulis huuuh rasanya pengen cepat berhenti. Ternyata sqlah satu mazalahnya adalah kesabaran. Menulis mengajarkan saya untuk bersikap sistematis, meruntutkan pola berfikir dan me yampaikannya dalam bahasa yang menynangkan dan mudah ditangkap orang lain. Menulis juga sebagai cara ku menahan bicara apa yang tak perlu. Logikanya menulis yang bermamfat saja males. Apa lagi yang tidak bermutu.
Menulis mengajarman saya untuk konsisten da kreatif dalam bertutur. Yah sedikit demi sedikit mulai terlihat bahwa saya harus menulis buka karena lingkungan saya saja. Melainkan menulis menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Saya harus suka menulis.
Ada empat macam manusia. Manusia pertama adalah manusia yang mengetahui bahwa dirinya mengetahui manusia seperti ini adalah manysia yg selalu mensyukuri nikmat Allah melakukan eksplorasi diri dan muhasabah setiap harinya. Allah memberikan pengetahuan pada dirinya tentang dirinya. Manusia seperti ini pada hakekatnya dekat dengan kesempurnaan. Karena baginya tak ada penghalang antara dirinya dan dirinya. Manusia spserti ini akan cenderung tawadhu. Karena semakin tau dirinya tentang dirinya akan menghantarkan dia pada jenis manusia yg selanjutnya mengetahui bahwa dirinya tidak mengetahui. Manusia jenis ini adalah maanusia yg sadar akan dirinya sebagai seorang hamba yg selalu tidak akan bisa menggapai ke maha sempurna, tak akan mampu utnuk menjadi maha tau. Dan kesemuanya iti menjadi kesadaran baginya. Karena dia mengerti dan memahami batas batas kemanusiannya. Mana wilayah dirinya dan mana wilayah Tuhan.
Selanjutnya adalah manusia adalah manusia yg tidak mengetahui bahwa dirinya tau. Manusia je is ini adalah manusia yang rendah diri. Tak memahami bahwa Tuhan menciptakan potensi hebat dalam dorinya untuk berkembang dan menuju sempurna. Manusia jenis ini mempunyai hobby mengeluh dan menyangkal. Akalnya tak menjadi ideas maker namun hanya sebatas menjadi reason maker. Pada akhirnya manusia seperti ini aka terjerumus pada serendah rendahnya manusia yaitu manusia yang tak mengetahui apa yang tidak ia ketahui. Ini lah pondasi kehancuran manusia inilah masalah sejati tak berkembangnya manusia.
Hancurnya manusia bukan karena kebodohan melainkan ketidak tau an kita akan kebodohan kita. Semoga Allah menjauhkan kita dari jenis manusia seperti ini. Amin
Pagi ini pun ku harus menulis. Akan ku buatnya sebuah kebiasaan baru. Kebiasaan yg mungkin awalnya khan melelahkan dan membosankan. Menulis.
Menulis bagi saya, adalah dimana kamu harus membahasakan idemu, pikirmua, realitamu dengan bahasa tulis. Kebiasaan ini di lakukan agara saya keluar dari kebudaayan lamaa saya yaitu budaya ujar.
BERTUHAN TANPA AGAMA, MENUMBUHKAN SEMANGAT UNIVERSAL BROTHERHOOD.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya.
Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang sabar dan tabah dalam kekalahan.
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa
mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.
Tuhanku…
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.
Biarkan puteraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai
dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi,
sanggup memimpin dirinya sendiri,
sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra
yang mengerti makna tawa ceria
tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat
untuk menggapai masa depan yang cerah
namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan, setelah semua menjadi miliknya…
Berikan dia cukup rasa humor
sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh
namun tetap mampu menikmati hidupnya.
Tuhanku…
Berilah ia kerendahan hati…
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki…
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna…
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud,
hamba, ayahnya, dengan berani berkata “hidupku tidaklah sia-sia”
Sama sama terusir, apa beda Adam dan Iblis
Iblis termasuk dalam jajaran malaikat.
Adam sosok makhluk berjenis manusia diciptakan berbarengan dengan hawa. Diciptakan dari tanah.
Karakter yang menenangkan dan stabil. Kata An-Nass berasal dri kata Uns yg berati kata yg sama suku katanya dengan nafs atau jiwa dalam bahasa indonesia. ALlah pun juga memanggil jiwa jiwa dengan annafs mutmainnah (wahai jiwa jiwa yang tenang)... tanah pun bisa digunakan untung mengembalikan sesuatu pada kadar dan ukurannya. Jika kita lihat air tanah bisa digunakan untuk minum karena tanah itu sendiri yang mrlakukan penyaringan. Atau jika kita membuat penangkal petir akan dihububgkan dengan tanah, karena tanah akan menetralkan aliran listrik...
Ini mengapa manusia diciptakan sebagai khalifatu fil ard. Tugasnya adalah mengembalika segala sesuatu pada tempatnya, kadarnya, keadanyya semula. Inilah mengapa Allah menciptakan adam dari tanah...
ADAM diciptakan dan kemudian diberi pengetahuan tentang nama nama...
Nama yg dimaksud disini beserta penjelasan dan pembandingnya.
Kemudian setelah itu Allah memberikan satu larangan kepada Adam agar tak memakan buah khuldi...
Buah itu tak beracun, buah itu tak memabukan, buah itu sama dengan buah buah yg lain...
Kemudia adam mendekati pohon tersebut dan melihat, dan mengambil buahnya... membuka dan melihat tidak ada yg aneh dan berbeda dari buah ini... rasa ingin tahu adam sampai membuatnya mencoba kelezatan buah khuldi...
Mengapa Allah memerintahkan adam?
Apakah ada nabi yg berdosa?
Apakah ada rasul yg berbuat salah?
Karena Allah merasa Adam telah benar benar menjadi manusia... adam memiliki ilmu adam menggunakan ilmu tersebut untuk mengkaji apapun yg menjadi permasalahan di benak pikirnya...
Inilah hakekat dari manusia sesungguhny...
Adam menyadari bahwa akal merupakan bagian langsung yg Allah tiupkan bersama dengan ruh. Dan pemikiran nya tentang khuldi bukan semata mata untuk menentang perintah Allah melainkan menyakinkan diri adam akan keberadaan Allah...
Iblis adalah ciptaan Allah yg taat cerdas namun angkuh dan merasa dirinya paling baik...
Iblis mengatakan bahwa manusia yg akan menciptkan kehancuran. Namun ketika Iblis diusir keluar. Iblis lah yg meminta izin pada Allah agar dapat memiliki umur hingga kiamat dan akan merusak anak cucu adam. Luar biasa cerdas, angkuh, dan karena keangkuhannya diaa ingin membuktikan bahwa adam tak lebih baik darinya karena dirinya mampu merusak anak cucu adam dan membuktikan bahwa benar adam yg akan menciptakan kehancuran...
Ada juga kelimpok yg merasa dirinya yg terbaim, merasa tak ada makhluk lain yg lebih baik dan benar darinya (fasis) dan merasa bahwa dirinya yg berhak menentukan jalan hidup seseorang...