Senin, 12 Mei 2014

Minta lah doa pada anakqu...

alhamdulillah kami akhrinya dipercaya untuk didtitipi seorang anak oleh Allah, penantian kami selama ini berbuah hasil. sempat merasa tak dipercaya kami tak pernah putus asa. ku katakan pada istriku bahwa semua ini butuh pembuktian. Allah butuh bukti kalau kita memang layak menjadi orang tua. akhirnya kita instropeksi diri, melihat apa saja yang sekiranya memang tak baik untuk ada dalam diri kita jika kita nanti menjadi orang tua... alhamdulillh pada tanggal 20 Januari 2014 Allah mempercayai kita berdua.

bagi kami anak itu titipan., bukan milik kami. dia adalah manifestasi cinta dan kepercayaan Tuhan untuk kami. anak merupakan kesempatan kedua bagi kami untuk merubah dan memperbaiki kesalahan yang pernaha kami perbuat. anak merupakan alat untuk mendekatkan kami kepada Nya.

bagi ku pribadi, kehadiran anaku merupakan titik balik untuk menjadi seorang manusia. ku selalu berharap dan mengatakan pada istriku bahwa bukan aku yang akan menjadikannya dekat dengan Allah, tapi anak ini lah yang nantinya akan menjadi kan kita dekat dengan Allah. semua itu bisa terjadi kalau kita menyadari bahwa semua ini atas kehendaknya dikarenakan sayang dan percayanya Allah pada kita. bukan kaena tingginya iman banyaknya amal sholaeh yang kita perbuat.

Ku banyak belajar darinya, buatku dia sosok guru yang luar biasa. Ketika berbicara keihlasan, kutak pernah melihat senyum yang lebih ikhlas dari senyumannya, Ibrahim adalah sahabat setia yang tak pernah menyerah menghibur kegundahan ku. Kegundahan itu Ia dobrak dengan senyuman yang mengingatkan ku akan rasa syukur bahwa Ibrahim telah ada disampingku sekarang.

Dia makhluk yang paling berani menurutku dalam meperjuangkan haknya, dengan kelemahan dan keterbatasan tubuh dia tak pernah takut untuk menuntut apa yang menjadi tanggung jawab aku dan istriku sebagai orang tuanya. Dia khan menangis lantang (karena Cuma itu yang dia bisa) untuk meminta susu dan perhatian. Dia menyadari bahwa kesemua itu adalah haknya dan dia akan perjuangkan sampai lelah agar tetap mendapatkannya.

Ibrahim juga mengajarkan aku untuk tidak putus asa akan nikmat Allah, baginya nikmat esok hari tak harus aku dan istriku risaukan, besok pasti khan ada lagi. Saat Ibrahim sedang minum air madu dari botol dia tak khan menyisakan sedikitpun untuk disimpan. Dia seakan menjelaskan pada ku bahwa Allah tak khan sedikitpun lari dari diri kita kalau kita meyakini bahwa Allah itu baik. Dan Allah sudah baik pada ayah dan bunda dengan menghadirkan aku didalam hidup kalian, begitu kira2 Ibrahim menasehati kami…

Aku selalu katakana pada istriku, bahwa Ibrahim baru saja berpisah dari Tuhannya, ketika aku tulis tulisan ini umurnya menginjak 4 bulan, maka ketika pada umur 3 bulan ruh masuk di kandungan ruh masuk dalam tubuh Ibrahim maka kira-kira 10 bulan yang lalu ruh Ibrahim baru berpisah dari Tuhannya…

Maka bukan dia yang layaknya kita doakan, tapi KITA YANG KHAN BELAJAR DAN MEMINTA DOA DARINYA…..MINTALAH DOA PADA ANAKQu…

0 komentar:

Posting Komentar

 
;